Selasa, 04 Juni 2013

CCNA 2 : Laporan Praktikum 11.6.1 A

Nama : Sulistiyanto Setiawan
Nim : 12 615 052






 Desain topologi seperti dibawah ini
   Addresing Table


   Konfigurasi Router1/R1

Router>enable
Router#config t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R1
R1(config)#no ip domain lookup
R1(config)#enable secret class
R1(config)#banner motd #
Enter TEXT message.  End with the character '#'.
**AUTHORIZED ACCESS ONLY** #

Senin, 03 Juni 2013

TUGAS 6.7.4



PROBLEM 1
Diketahui :
Gambar 1.
Tentukan :
Gambar 2

Langkah 1: Convert Host IP Address dan Network Mask menjadi bilangan biner.
172.30.1.33         =   10101100     00011110     00000001     00100001    
255.255.255.0     =   11111111      11111111     11111111      00000000

Langkah 2 : Menentukan Subnet Address.
1.    Gunakan operator AND pada IP address dan subnet mask.
     Catatan: 1 AND 1 hasilnya adalah 1; 0 AND apapun (0,1) hasilnya tetap 0.
172.30.1.33         =   10101100     00011110     00000001     00100001   
255.255.255.0     =   11111111      11111111      11111111     00000000
Subnet Address   =   10101100    00011110      00000001    00000000
                                     172                30                   1                  0

Cara Menentukan Network Address, Broadcast Address dan Host Range


Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host - Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

TUGAS 6.7.3

Problem 1
Given





Find







1. Merubah IP addressdan Network Mask kedalambilanganbiner.








2. Mencari Network Address, dengancaramenjumlahkanangkabinerdari IP Address dan Network Mask menggunakan operator AND. Catatan; 1 AND 1 = 1, sedangkanjikaada 0 di AND kanmakahasilnya 0.


3. Mencari Broadcast Address dengancaramenggantiseluruhangka 0 padabilangan host menjadiangka 1.


4. Denganmenghitungbanyaknya host bits makakitadapatmenemukan Total Number of Host Bits. Host Bits = 16, maka 216= 65536, 65536-2=65534


TUGAS 5.6.1

DOWNLOAD
CCNA 5.6.1